Peningkatan
ini melebihi kinerja prosesor Intel Core generasi pertama (Nehalem). Meskipun
peningkatan ini diiringi dengan perubahan seluruh sarana pendukungnya (seperti
penggunaan socket dan chipset baru), seluruh perubahan ini
sepadan dengan apa yang dicapai dari sisi kinerja.
Seperti
diketahui, guna mendukung CPU generasi baru ini dihadirkanlah motherboard dan
socket baru (yaitu LGA1155). Chipset yang dihadirkannya pun
beragam sesuai segmen yang dituju. Ibarat arena balap yang diisi dengan
berbagai tipe mobil, begitu pula yang dihadirkan Intel dengan varian chipset
seri 6-nya, seperti P67, H67, H61, P61 hingga Z68 untuk platform desktop.
Seperti
arena balap, mereka siap bersaing merebut tahta menjadi yang terbaik di
kelasnya masing-masing. Kali ini akan kami bahas chipset Intel H67 yang
memiliki feature grafis onboard.
Grafis melalui prosesor
Hal yang menarik dari chipset Intel H67 yaitu dukungan grafis onboard menggunakan “tenaga” dari prosesor. Tujuannya adalah agar kinerjanya menjadi lebih baik dibandingkan hanya mengandalkan chipset. Menariknya, semua prosesor yang bisa digunakan pada chipset Intel H67 mendukung penggunaan grafis onboard. Ini berbeda dengan generasi sebelumnya, saat chipset Intel H57 hanya bisa mengaktifkan chip grafis onboard pada prosesor seri tertentu saja.
Jadi
Anda tidak perlu repot-repot memilah mana prosesor yang mendukung chip grafis
onboard dan mana yang tidak. Syaratnya, gunakan prosesor dengan seri
Intel Core i3, i5, i7 terbaru (Sandy Bridge) yang ditandai dengan nomor seri
2xxx (contohnya Intel Core i7-2600 atau i5-2500 dan sebagainya. Dengan
menggunakan CPU ini, Anda sudah bisa memanfaatkan chip grafis onboard.
Chip grafis onboard dengan
nama Intel HD Graphics ini sudah mendukung DirectX 10.1, Shader Model 4.1 serta
OpenGL 3.0 yang cukup untuk memainkan game terbaru beresolusi rendah.
Begitu pula chip grafis ini sudah cukup tangguh untuk memainkan video
definisi tinggi dengan format Blu-ray. Disertakan juga port analog
maupun digital seperti D-Sub, DVI, HDMI, DisplayPort, sampai SPDIF. Aneka feature
inilah yang cocok bagi yang ingin membangun PC multimedia atau HTPC.
Tanpa fasilitas overclock
Chipset Intel H67 dihadirkan bagi Anda yang tidak terlalu membutuhkan peningkatan kinerja via overclock. Jadi secara sederhana, chipset Intel H67 menggunakan chip grafis onboard tanpa dilengkapi dengan fasilitas overclock. Selain itu, chipset ini juga membatasi kecepatan RAM pada level 1333 MHz. Meskipun overclock prosesor ditiadakan, H67 memungkinkan Anda melakukan overclock pada chip grafis onboard yang tertanam pada prosesor. Ini berbeda dengan Intel P67 yang merupakan kebalikannya.
Chipset Intel H67 dihadirkan bagi Anda yang tidak terlalu membutuhkan peningkatan kinerja via overclock. Jadi secara sederhana, chipset Intel H67 menggunakan chip grafis onboard tanpa dilengkapi dengan fasilitas overclock. Selain itu, chipset ini juga membatasi kecepatan RAM pada level 1333 MHz. Meskipun overclock prosesor ditiadakan, H67 memungkinkan Anda melakukan overclock pada chip grafis onboard yang tertanam pada prosesor. Ini berbeda dengan Intel P67 yang merupakan kebalikannya.
Seperti
chipset seri 6 lainnya, H67 menggunakan jenis chipset tunggal
yang menangani tugas-tugas chip northbridge dan southbridge.
Chipset ini sudah mendukung mendukung port SATA3 6 Gbps, sedangkan port
USB3.0 masih menggunakan chip tambahan.
Berikut
sedikit perbandingan chipset Intel H57 dan H67 sesuai referensi dari
Intel:
Chipset
|
Intel
H57
|
Intel
H67
|
Jenis
soket
|
LGA1156
|
LGA1155
|
Dukungan
prosesor
|
Nehalem
|
Sandy
Bridge
|
Nama
kode
|
Ibex
Peak
|
Cougar
Point
|
Chip
grafis
onboard
|
Ada
(DirectX 10)
|
Ada
(DirectX 10.1)
|
Dukungan
prosesor dengan chip grafis onboard
|
Intel
Core i5 (650, 660, 661, 670)
Intel Core i3 (530 dan 540) Intel Pentium G6950 |
Intel
Core i3/i5/i7 seri 2xxx
|
Output
|
HDMI,
Display Port, DVI, VGA
|
HDMI,
Display Port, DVI, VGA
|
Pengganti BIOS
Yang menarik beberapa motherboard chipset seri 6 telah menggunakan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) sebagai pengganti BIOS (Basic Input Output System). BIOS versi lama memang dianggap sudah ketinggalan zaman meski fungsinya masih tetap relevan hingga saat ini.
Yang menarik beberapa motherboard chipset seri 6 telah menggunakan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) sebagai pengganti BIOS (Basic Input Output System). BIOS versi lama memang dianggap sudah ketinggalan zaman meski fungsinya masih tetap relevan hingga saat ini.
Penggantian
ini tentu karena UEFI menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki BIOS. Di
antaranya dukungan perangkat terkini seperti harddisk dengan kapasitas 3
TB ke atas. Agar lebih mudah dan menarik, UEFI disertai dengan GUI yang lebih
menarik dibandingkan tampilan BIOS yang kaku dan sederhana. Penggunaan mouse,
alih-alih keyboard pun dimungkinkan dari sini. Bahkan UEFI dirancang
agar kompatibel dengan interface gesture generasi terbaru serta modus
layar sentuh.
Namun
beberapa motherboard tetap menggunakan BIOS konvensional berkat
fungsinya yang masih cukup tangguh di beberapa lini.
Kesimpulan
Ditandem dengan prosesor Intel Sandy Bridge, chipset Intel H67 merupakan solusi yang tepat untuk membangun HTPC berkinerja tinggi menggunakan teknologi terkini. Ini juga dimungkinkan berkat dukungan chipset grafis onboard dan port output analog maupun digital yang diwakili D-Sub, DVI, HDMI dan juga DisplayPort.
Ditandem dengan prosesor Intel Sandy Bridge, chipset Intel H67 merupakan solusi yang tepat untuk membangun HTPC berkinerja tinggi menggunakan teknologi terkini. Ini juga dimungkinkan berkat dukungan chipset grafis onboard dan port output analog maupun digital yang diwakili D-Sub, DVI, HDMI dan juga DisplayPort.
Meski chip
grafis onboard hanya mendukung hingga DirectX 10.1, ini sudah lebih
dari cukup memuaskan bagi yang ingin membangun HTPC. Para gamer yang
membutuhkan kemampuan grafis hingga DirectX 11 bisa memanfaatkan slot grafis
PCI Express x16 menggunakan kartu grafis terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar