Bunaken menjadi salah satu destinasi wisata utama di Manado, Sulawesi
Utara. Namun, keindahan bahari wilayah ini tercoreng oleh masalah
sampah yang belum juga teratasi. Masalah ini selain merusak ekosistem
juga membuat Bunaken sulit bersaing dengan destinasi wisata bahari lain
di Indonesia.
Roy Pangalila, Project Coordinator WWF di Manado
menguraikan beberapa sebab akumulasi sampah di Bunaken. Ia mengatakan,
letak Bunaken yang dekat sekali dengan pusat kota Manado, hanya 45 menit
perjalanan, dengan sungai yang masuk ke Teluk manado menyebabkan sampah
dari pulau utama mengalir terus dan mampir ke kawasan Bunaken.
"Selain itu, pola arus yang ada di semenanjung utara Sulawesi juga
menjadi salah satu faktor penghantar sampah ke Bunaken. Tak heran,
kadang-kadang sisa kayu dari Kalimantan juga ikut mampir ke Sulawesi,"
jelas Roy lewat pesan singkat yang dikirimkan ke Kompas.com hari ini
(28/9/2011).
Faktor alam tersebut semakin diperkuat ketika
manusia, dalam hal ini pemerintah daerah setempat, belum mampu mengelola
sampah. Sampai saat ini, kata Roy, belum ada tempat pembuangan sampah
akhir di Pulau Bunaken sehingga sulit untuk menampung sampah-sampah yang
diproduksi turis dan warga sekitar.
Roy mengungkapkan, Dewan
Pengelolaan TN Bunaken (DPNTB) sebagai badan kolaborasi yang telah
menjalin kolaborasi dengan balai TN Bunaken selaku otoritas kawasan
hanya mampu menyediakan budget 96 juta per tahun untuk mengatasi masalah
sampah. Budget tersebut hanya mampu dipakai untuk mempekerjakan 10
orang.
Dengan keterbatasan tersebut, sulit untuk membersihkan
sampah yang mengapung di laut. Pada angin barat, volume sampah di
Bunaken sangat meningkat. Dengan keterbatasan sumber dana serta tenaga
kerja, urusan sampah menjadi sangat sulit diatasi. Penambahan budget
sulit dilakukan karena masih ada masalah illegal fishing yang harus dipantau juga.
Roy menguraikan, ada beberapa langkah yang harus ditempuh untuk melestarikan Bunaken. "Sinergitas program yang sustainable dan mendapatkan fully support dari pemda. Selama ini tak ada support budget dari
pemda untuk mengelola kawasan ini. Perlu juga penegakan aturan main
soal sampah. Pemko Manado sudah punya Perda sampah, tinggal perlu
penegakannya," jelas Roy.
Langkah lain adalah diperlukan
penataan lokasi perumahan sepanjang bantaran sungai yang mengalir dari
hulu danau Tondano sehingga bisa mereduksi sampah yang masuk ke Teluk
Manado. Terakhir, pemerintah daerah juga perlu membangun sistem
pengelolaan sampah terpadu, termasuk di Bunaken.
Roy mengatakan,
sejak lama sudah diupayakan agar pemerintah daerah mendukung
pengelolaan sampah. Namun, kalangan setempat baru sibuk setelah ada
artikel Bunaken muncul di majalah Times. Menurut Roy, perlu lebih dari
sekedar kesadaran untuk bisa melestarikan Bunaken.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar